Faktor Kinerja Perusahaan
Volatility adalah hal yang tidak selalu berlaku bagi seluruh pasar dan bisa tergantung dengan masing-masing perusahaan.
Kinerja perusahaan yang baik bisa membuat permintaan meningkatkan dan harga saham pun naik. Sebaliknya, kinerja perusahaan yang tidak bagus bisa merusak harga saham.
Kallisto Oh Kallisto!
Kallisto adalah salah satu pemburu Artemis yang paling disayangi sang dewi. Namun kecantikannya membuat Zeus tergila-gila. Menyadari bahwa ia tak akan bisa mendapatkan sang pemburu yang telah disumpah untuk tetap perawan, sang dewa kemudian memunculkan dirinya di hadapan Kallisto dalam wujud Artemis dan berhasil merayunya.
Sang dewi yang marah kemudian mengutuk Kallisto menjadi seekor beruang dan mengusirnya. Ia tidak membunuhnya karena rasa sayangnya pada gadis itu, namun jika Kallisto muncul di hadapannya, maka sang dewi akan membunuhnya. Zeus yang merasa iba pada Kallisto kemudian mengubahnya menjadi rasi Ursa Mayor (Beruang Besar).
Kisah Zeus dan Metis merupakan kelanjutan dari kekejaman Kronos
Setelah membunuh Titan Waktu, Kronos, Zeus menerima kutukan sang ayah bahwa kelak ia akan dikalahkan oleh anak laki-lakinya. Setelah menikahi Metis, Titan Kebijaksanaan, Zeus segera dibuat kebakaran jenggot dengan kehamilan istrinya. Karena tak ingin mewujudkan ramalan itu, diapun mengubah Metis menjadi tetesan air dan menelannya.
Meski kemudian anak yang dikandung Metis tetap terlahir dalam tubuh Zeus dan keluar melalui kepala sang dewa, dia berjenis kelamin wanita dan justru menjadi satu-satunya anak kesayangannya, Athena.
Skandal Zeus dengan Maia, Ibunda Hermes
Maia adalah kekasih ke-sekian ratus Zeus. Dia seorang Titan putri Atlas. Ketika mengetahui bahwa dirinya mengandung, Maia menyembunyikan dirinya di gunung Cynelle, Yunani Tengah, untuk menghindari amukan Hera.
Ketika waktunya tiba, dia melahirkan Hermes, Dewa Perjalanan dan Pemandu Roh Orang Mati menuju Dunia Bawah. Hermes pun menjadi salah satu dewa Olimpus yang paling berpengaruh.
Itulah daftar petualangan asmara Zeus yang tanpanya mitologi Yunani mungkin hanya akan jadi sepanjang cerpen saja. Manakah menurutmu kisah yang paling membuatmu kasihan pada para wanita itu?
Baca Juga: Jadi Nama Planet, 8 Dewa Mitologi Romawi dan Yunani yang Terkenal
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Pernahkah Anda merasa takut tertinggal, baik itu mengenai informasi terbaru ataupun tren terkini? Boleh jadi Anda telah mengalami sindrom FOMO.
FOMO adalah sebuah sindrom yang belakangan marak di mana-mana. Ada beragam penyebab terjadinya FOMO, salah satunya penggunaan gadget dan konsumsi media yang berlebihan.
Jadi, apa itu FOMO? Mari kita bahas selengkapnya di uraian berikut ini.
Libido adalah hawa nafsu atau keinginan untuk melakukan seks secara emosional. Libido untuk setiap orang berbeda-beda. Ada yang dalam tingkat normal, ada pula yang dalam tingkat terlalu berlebih atau terlalu rendah.
Banyak orang khawatir memiliki libido yang terlalu tinggi. Namun, libido tinggi sebenarnya bukanlah masalah selama tidak mempengaruhi kehidupan dan hubungan yang sedang dijalani. Apabila libido yang tinggi ini membuatmu merasa kehilangan kendali, maka ada kemungkinan kamu sedang mengalami yang namanya hypersexuality atau sex addiction.
Untuk lebih jelasnya, mari belajar bersama-sama mengenai libido. Mulai dari pengertian, faktor penyebab, hingga cara mengatasi gangguannya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut KBBI, libido adalah nafsu berahi yang bersifat naluri. Situs Healthline sendiri menyebutkan libido sebagai keinginan untuk melakukan aktivitas seksual.
Tak perlu khawatir atau merasa malu karena seks adalah kebutuhan dasar manusia. Untuk dapat menghasilkan keturunan, manusia perlu melakukan aktivitas seksual. Keinginan untuk melakukan seks merupakan sesuatu yang sifatnya alami dalam diri manusia.
Libido setiap orang berbeda-beda. Mulai dari yang sama sekali tidak ingin melakukan hubungan seks hingga yang selalu memikirkan hubungan seks setiap saat. Tak perlu khawatir, libido yang tinggi atau rendah itu sejatinya normal, selama tidak mengganggu hubungan maupun kehidupan sehari-hari.
Lusianti dan Supriyanto (2013)
Turnover adalah proporsi jumlah anggota organisasi yang secara sukarela dan tidak sukarela meninggalkan organisasi dalam kurun waktu tertentu.
Fenomena FOMO di Indonesia
FOMO adalah sebuah istilah yang banyak dipakai anak muda. Meskipun demikian, FOMO bisa menyerang siapa saja. Berikut ini beberapa fenomena FOMO yang pernah terjadi dan beberapa diantaranya masih terus berlangsung sampai saat ini.
Investasi saham pernah sangat booming di awal pandemi sampai dengan tahun 2022 seperti sekarang. Sayangnya, tren yang ada ini tidak diimbangi dengan pengetahuan yang mumpuni terkait literasi keuangan. Alhasil, banyak orang yang berlomba-lomba menjual aset berharganya demi bisa berinvestasi saham. Banyak juga yang rela meminjam dana ke sana dan kemari demi tren ini. Tak ayal, banyak orang yang terjebak dalam skema ponzi.
Masalah paling umum yang banyak ditemui selain skema ponzi yakni saham nyangkut di harga tertinggi yang menjadikannya sulit untuk dijual kembali akibat ulah bandar yang “menggoreng” atau menjual saham tersebut saat permintaan sedang melambung tinggi.
Banyak orang awam menganggap trading sebagai sesuatu yang keren. Anggapan ini banyak ditemui di mana-mana, menjadikan banyak pihak tidak bertanggung jawab mengiming-imingi hasil trading yang besar lewat teknologi canggih berupa Robot Trading. Robot ini berfungsi sebagai manajemen trading yang menawarkan profit harian atau terus-menerus menang dengan rate yang tinggi. Sayangnya, semua itu hanyalah akal-akalan saja karena justru uang yang Anda dapat tidak dapat dicairkan atau justru terkuat perusahaan robot trading tersebut abal-abal.
Koin crypto pernah sempat menjadi trending yang membuat banyak orang menjadi korban karena FOMO. Saking hitsnya, beberapa selebriti ternama di tanah air sampai-sampai ikut merilis koin crypto milik mereka sendiri dan mengklaim koin yang ada mampu “to the moon”. Seperti kasus-kasus FOMO yang lainnya, tren ini juga kian menyusut dan justru merugikan banyak orang.
Baca Juga: Kenali Apa Itu Monkey Business, Begini Cara Menghindari Jebakannya!
Adapun beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mencegah terjadinya FOMO adalah sebagai berikut ini.
Bagaimana Perhitungan Turnover?
Terdapat beberapa cara dalam menghitung turnover, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk jenis karyawan serta durasi bekerja. Di bawah ini adalah beberapa cara menghitung turnover yang bisa kamu coba!
Jika perusahaan kamu sebagian besar terdiri atas karyawan freelance atau part time, turnover bulanan akan cocok untuk diterapkan Kamu juga bisa menggunakan rumus di bawah ini untuk menghitung rata-rata jumlah karyawan.
Jumlah karyawan akhir bulan – jumlah karyawan awal bulan / 2
Pada rumus ini jumlah karyawan yang berhenti kerja adalah semua karyawan yang sudah tidak bekerja dalam kurun waktu satu tahun. Sementara, jumlah pegawai awal tahun adalah, jumlah karyawan di awal periode perhitungan atau akhir perhitungan tingkat turnover karyawan.
Untuk menghitung turnover yang satu ini kamu bisa menerapkan perhitungan dengan periode kuartal ( 3 bulan) atau semester (6 bulan). Perhitungan ini tingkat turnover karyawan ini, cocok digunakan untuk perusahaan yang memiliki pegawai musiman.
Jumlah karyawan berhenti kerja (masa kerja kurang dari 1 tahun) adalah karyawan yang bekerja tidak sampai 1 tahun. Perhitungan ini didapatkan dengan selisih karyawan di akhir periode dengan awal periode.
Sementara, Rata-rata jumlah pegawai berhenti kerja secara umum ini adalah, seluruh karyawan yang berhenti bekerja dengan alasan dan masa kerja yang beragam.
Berdasarkan Tingkat Fungsional
Ciri-Ciri Orang yang Terkena Fomo
Sebagai manusia, tentunya kita tidak ingin merasa tertinggal dan selalu berusaha meng-upgrade diri lebih baik lagi dan lagi. Namun, jika perasaan tidak ingin tertinggal ini justru muncul bukan karena kebutuhan atau demi kebaikan, sebaiknya Anda harus curiga karena bisa jadi itu merupakan pertanda FOMO. Berikut ini merupakan ciri-ciri orang yang terkena FOMO.
Image Source: Freepik/monsterstudio
1. Menghabiskan Banyak Waktu Bermain Gadget
2. Lebih Mementingkan Sosial Media Daripada Kehidupan Nyata
3. Haus Akan Gosip Terbaru dan Informasi Mengenai Kehidupan Orang Lain
4. Rela Merogoh Kocek yang Tidak Sedikit Demi Mengikuti Trend Terkini
5. Tidak Keberatan Untuk Berkata ‘ya’ Jika Diajak Untuk Mengikuti Sesuatu yang Tengah Ramai/Populer
6. Selalu Ingin Tahu Berita Terkini
Jika dibiarkan begitu saja, FOMO dapat memberikan efek negatif yang lebih parah seperti halnya gangguan kejiwaan.
Baca Juga: 7 Cara Mengatur Keuangan Pribadi dengan Cerdas dan Tepat